Mengubah
Keterbatasan Menjadi Keunggulan Dimata Dunia
Faktor
apa yang menyebabkan Belanda menjadi negeri yang paling bahagia di dunia ?
menurut The Organization for Economic
Coorperation and Development (OECD) Belanda memperoleh persentase sebesar 91%
yang mengalahkan swedia dengan presentase 83% menjadi The Happiest Place on Earth [1] . Survei ini didasarkan atas pendapatan
perkapita rata-rata masyarakat Belanda, kesehatan, pekerjaan, hubungan sosial,
pendidikan, lingkungan, pemerintahan dan masih banyak faktor lainnya. Belanda
merupakan sebuah Negara berpermukaan rendah, dimana 20 % wilayahnya dan 21 %
populasinya berada di bawah permukaan laut [2] yang secara langsung menjelaskan kepada
pembaca bahwa bagi Belanda untuk menjadi Negara terbahagia di bumi merupakan hal yang
sulit untuk direalisasikan.
Apa
yang dilakukan penduduk negeri kincir angin sehingga berhasil meraih predikat The Happiest Place on Earth ? Sebuah pertanyaan
yang mengingatkan kita dengan quote yang dilantunkan oleh seorang
maestro sastra Indonesia, Goenawan Mohamad, “ Sebab mencintai tanah air, nak,
adalah merasa jadi bagian dari sebuah negeri, merasa terpaut dengan sebuah
komunitas, merasa bahwa diri, identitas, nasib, terajut rapat,dengan sesuatu
yang disebut Indonesia, atau Jepang, atau Amerika. Mencintai sebuah tanah air
adalah merasakan, mungkin menyadari, bahwa tak ada negeri lain, tak ada bangsa
lain, selain dari yang satu itu, yang bisa sebegitu rupa menggerakan hati untuk
hidup, bekerja dan terutama untuk mati”. Intinya bahwa untuk bahagia cukup
dengan mensyukuri apa yang ada, dengan merasa syukur atas apa yang telah
didapat maka kebahagiaan menjadi sesuatu yang mudah untuk diraih. Masyarakat
belanda dengan wilayah tanah air nya yang kecil tidak pernah mengeluh,
penelitian dan penciptaan teknologi tebaru untuk memperluas wilayah terus
dilakukan, perjuangan masyarakat Belanda yang seperti itu merupakan salah satu
faktor masyarakat Belanda mendapatkan predikat The Happiest Place on Earth .
Kesadaran
masyarakat Belanda atas luas tanah yang kecil, membuat mereka terus berusaha
keras dalam menciptakan inovasi terbarukan agar luas tanah mereka dapat bertambah.
Tanah di Negara Belanda sebagian besar berasal dari “lautan yang dikeringkan”,
bagi masyarakat Belanda, tanah tempat berpijak dan hidup adalah hal terpenting,
sejarah membuktikan bahwa Belanda menjajah tanah indonesia selama lebih kurang
3,5 abad merupakan tindakan perluasan wilayah Negeri Belanda selain untuk
mencari rempah-rempah yang berharga. Penduduk Negeri Belanda sadar bahwa tanah
air mereka kecil dan untuk menampung penduduk yang setiap tahun bertambah
merupakan tantangan besar bagi mereka. Sejak abad ke-16 dimulailah reklamasi
daratan, yang bertujuan untuk meperluas daratan Negeri Belanda tanpa harus
menjajah negeri orang, dimulai dengan menanggul sebagian besar perairan selatan
negeri lalu mengeringkan wilayah tersebut dengan memompa air keluar dari
genangan [3] .
Bukan
masyarakat Belanda jika tidak menemukan inovasi-inovasi baru. Slogan yang
menyatakan bahwa masyarakat Belanda penuh dengan semangat untuk merubah kondisi
keterbatasan mereka menjadi sebuah kelebihan. Tanah di Negeri Belanda menjadi
sebuah pemicu “ledakan hebat” bagi masyarakat Belanda, semangat membara serta
kerja keras yang nyata merupakan bukti bahwa keterbatasan wilayah membuat Belanda
menjadi negeri yang penuh dengan sejuta inovasi. Bendungan-bendungan raksasa
yang tercipta atas kerja keras masyarakat Belanda merupakan sebuah bukti nyata
“ledakan hebat”. Kekurangan dapat menjadi kelebihan jika ada kemauan untuk mengubah
kekurangan itu menjadi kelebihan dan Belanda sudah membuktikan hal tersebut.
Meskipun
inovasi-inovasi ini terlihat begitu hebat, tidak bisa dipungkiri bahwa disetiap
kesempurnaan terdapat kekurangan. Pada tahun 1953, Belanda mengalami sebuah
bencana banjir besar, dikarenakan salah satu tanggul yang merupakan mahakarya
masyarakat Belanda tidak mampu menahan gelombang laut akibat badai. Hebatnya,
masyarakat Belanda tidak berlama-lama dengan kesedihan dikarenakan musibah yang
melanda negeri mereka, dalam waktu yang relatif cepat masyarakat Belanda mampu
bangkit dan terus menciptakan teknologi terbaik untuk memerangi bencana yang
mungkin terjadi dikemudian hari.
Tanah
menjadikan Negara Belanda sebagai negeri seribu tulip, karena struktur tanah
Negara Belanda berada di muara sungai dan berada di dataran rendah sehingga mengandung banyak zat kehidupan, hal
ini yang menyebabkan bunga tulip berkembang serta tumbuh dengan mudah.
Keindahan bunga tulip menjadi bukti bahwa masyarakat Belanda menyukai
keindahan. Selain itu, dengan luas tanah yang kecil, serta penduduk Belanda
yang menempati urutan ke-10 terbesar di eropa (16.577.612) [4] Belanda dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam
negeri.
Gambar.1 Perkebunan bunga tulip di negeri kincir angin
(Foto : suneducationgroup.com)
Hal
yang unik lainnya dari negeri kincir angin adalah masyarakat nya mampu
memanfaatkan dan menggunakan lahan sebaik mungkin, oleh sebab itu negeri ini
mampu memenuhi kebutuhan pangan rakyat nya. Banyak transportasi
Gambar. 2 Tata letak pemukiman dan transportasi masyarakat Belanda (Foto : informasipendidikan.com)
umum Belanda
menggunakan jalur air, umumnya jalur darat hanya digunakan untuk pejalan kaki
dan pesepeda yang tidak membutuhkan lahan luas. Hal ini membuat masyarakat Belanda
dapat memanfaatkan tanah kecil mereka untuk hal yang lebih penting. Pemukiman
penduduk di Belanda juga memiliki keunikan
dimana jarak antar hunian sangat dekat, bahkan ada hunian yang saling
berdempetan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan di
negeri mereka. Meskipun tata pemukiman dan sarana transportasi Negara Belanda sangatlah
berbeda, hal ini tidak mengurangi nilai kerapian tata wilayah nya, bahkan
keunikan sistem tata wilayah nya mampu menciptakan suasana dan tatanan yang
jauh lebih indah, tak heran bahwa banyak objek wisata di Negeri Belanda yang tidak
terlepas dari keunikan tata wilayah nya.
Gambar. 2 Tata letak pemukiman dan transportasi masyarakat Belanda (Foto : informasipendidikan.com)
Diantara
begitu banyak inovasi yang diciptakan oleh masyarakat Belanda untuk memperluas
tanah mereka, ada satu karya yang paling muthakir yaitu bendungan The Ooster Dam (The Oosterschelde
Stormvloedkering), memiliki panjang hampir mencapai 11 kilometer, bendungan ini
membentengi seluruh daratan Zeeland yang langsung berhadapan dengan bagian laut
utara [5]. Tanggul ini sungguh luar biasa, begitu rumit nya
konstruksi yang dibutuhkan sehingga ia disebut sebagai bendungan dengan rancang
bangun paling kompleks yang pernah dibuat manusia. The economics pun menjulukinya sebaga “Miracle of the Netherlands”.
Gambar.
3 Bendungan Ooster
dengan rancang bangun yang sangat kompleks (Foto : http://www.panoramio.com)
Secara
rinci panjang tanggulnya hampir mencapai 11 kilometer, memiliki 64 dermaga dan
setiap dermaga berukuran seperti gereja katerdal yang beratnya setara dengan
180 ribu mobil, serta terdapat 3.968 pintu air [6] . sebuah kemajuan
teknologi yang mungkin tidak bisa dimiliki oleh Negara maju lainnya. Hal ini
menjadi kekaguman tersendiri bagi saya untuk negeri Belanda, sungguh menjadi
sebuah kehormatan besar bagi siapapun untuk melihat bendungan ini secara
langsung.
Daftar
Pustaka
[1] http://www.searchofficespace.com/blog/where-is-the-happiest-place-on-earth/.
Diakses pada tanggal 23 April 2015 Pukul 12:44 AM
[2] "Milieurekeningen 2008" [Data Lingkungan
Tahun 2008] (dalam bahasa
Belanda). Biro Pusat Statistik Belanda. Diakses pada
tanggal 23 April 2015 Pukul 12:44 AM
[3],[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda.
Diakses pada tanggal 23 April 2015 Pukul 12:44 AM
[5] http:// nasional.
kompas. com/read/2008/11/29/10323720/ belanda. pun.membendung.laut. Diakses pada tanggal 23 April Pukul 1:06
AM
[6] https://ayahaan.wordpress.com/2010/04/19/laut-dibendung-tanggul-dibangun/.
Diakses pada tanggal 23 April 2015 Pukul 1:07 AM
EmoticonEmoticon