Kamis, 23 April 2015

Mengubah Keterbatasan Menjadi Keunggulan Dimata Dunia




Mengubah Keterbatasan Menjadi Keunggulan Dimata Dunia

Faktor apa yang menyebabkan Belanda menjadi negeri yang paling bahagia di dunia ? menurut The Organization for Economic Coorperation and Development (OECD) Belanda memperoleh persentase sebesar 91% yang mengalahkan swedia dengan presentase 83% menjadi The Happiest Place on Earth [1] . Survei ini didasarkan atas pendapatan perkapita rata-rata masyarakat Belanda, kesehatan, pekerjaan, hubungan sosial, pendidikan, lingkungan, pemerintahan dan masih banyak faktor lainnya. Belanda merupakan sebuah Negara berpermukaan rendah, dimana 20 % wilayahnya dan 21 % populasinya berada di bawah permukaan laut [2]  yang secara langsung menjelaskan kepada pembaca bahwa bagi Belanda untuk menjadi  Negara terbahagia di bumi merupakan hal yang sulit untuk direalisasikan.
Apa yang dilakukan penduduk negeri kincir angin sehingga berhasil meraih predikat The Happiest Place on Earth ? Sebuah pertanyaan yang mengingatkan kita dengan  quote yang dilantunkan oleh seorang maestro sastra Indonesia, Goenawan Mohamad, “ Sebab mencintai tanah air, nak, adalah merasa jadi bagian dari sebuah negeri, merasa terpaut dengan sebuah komunitas, merasa bahwa diri, identitas, nasib, terajut rapat,dengan sesuatu yang disebut Indonesia, atau Jepang, atau Amerika. Mencintai sebuah tanah air adalah merasakan, mungkin menyadari, bahwa tak ada negeri lain, tak ada bangsa lain, selain dari yang satu itu, yang bisa sebegitu rupa menggerakan hati untuk hidup, bekerja dan terutama untuk mati”. Intinya bahwa untuk bahagia cukup dengan mensyukuri apa yang ada, dengan merasa syukur atas apa yang telah didapat maka kebahagiaan menjadi sesuatu yang mudah untuk diraih. Masyarakat belanda dengan wilayah tanah air nya yang kecil tidak pernah mengeluh, penelitian dan penciptaan teknologi tebaru untuk memperluas wilayah terus dilakukan, perjuangan masyarakat Belanda yang seperti itu merupakan salah satu faktor masyarakat Belanda mendapatkan predikat The Happiest Place on Earth .
Kesadaran masyarakat Belanda atas luas tanah yang kecil, membuat mereka terus berusaha keras dalam menciptakan inovasi terbarukan agar luas tanah mereka dapat bertambah. Tanah di Negara Belanda sebagian besar berasal dari “lautan yang dikeringkan”, bagi masyarakat Belanda, tanah tempat berpijak dan hidup adalah hal terpenting, sejarah membuktikan bahwa Belanda menjajah tanah indonesia selama lebih kurang 3,5 abad merupakan tindakan perluasan wilayah Negeri Belanda selain untuk mencari rempah-rempah yang berharga. Penduduk Negeri Belanda sadar bahwa tanah air mereka kecil dan untuk menampung penduduk yang setiap tahun bertambah merupakan tantangan besar bagi mereka. Sejak abad ke-16 dimulailah reklamasi daratan, yang bertujuan untuk meperluas daratan Negeri Belanda tanpa harus menjajah negeri orang, dimulai dengan menanggul sebagian besar perairan selatan negeri lalu mengeringkan wilayah tersebut dengan memompa air keluar dari genangan [3] .
Bukan masyarakat Belanda jika tidak menemukan inovasi-inovasi baru. Slogan yang menyatakan bahwa masyarakat Belanda penuh dengan semangat untuk merubah kondisi keterbatasan mereka menjadi sebuah kelebihan. Tanah di Negeri Belanda menjadi sebuah pemicu “ledakan hebat” bagi masyarakat Belanda, semangat membara serta kerja keras yang nyata merupakan bukti bahwa keterbatasan wilayah membuat Belanda menjadi negeri yang penuh dengan sejuta inovasi. Bendungan-bendungan raksasa yang tercipta atas kerja keras masyarakat Belanda merupakan sebuah bukti nyata “ledakan hebat”. Kekurangan dapat menjadi kelebihan jika ada kemauan untuk mengubah kekurangan itu menjadi kelebihan dan Belanda sudah membuktikan hal tersebut.
Meskipun inovasi-inovasi ini terlihat begitu hebat, tidak bisa dipungkiri bahwa disetiap kesempurnaan terdapat kekurangan. Pada tahun 1953, Belanda mengalami sebuah bencana banjir besar, dikarenakan salah satu tanggul yang merupakan mahakarya masyarakat Belanda tidak mampu menahan gelombang laut akibat badai. Hebatnya, masyarakat Belanda tidak berlama-lama dengan kesedihan dikarenakan musibah yang melanda negeri mereka, dalam waktu yang relatif cepat masyarakat Belanda mampu bangkit dan terus menciptakan teknologi terbaik untuk memerangi bencana yang mungkin terjadi dikemudian hari.
Tanah menjadikan Negara Belanda sebagai negeri seribu tulip, karena struktur tanah Negara Belanda berada di muara sungai dan berada di dataran rendah  sehingga mengandung banyak zat kehidupan, hal ini yang menyebabkan bunga tulip berkembang serta tumbuh dengan mudah. Keindahan bunga tulip menjadi bukti bahwa masyarakat Belanda menyukai keindahan. Selain itu, dengan luas tanah yang kecil, serta penduduk Belanda yang menempati urutan ke-10 terbesar di eropa (16.577.612) [4]  Belanda dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Gambar.1   Perkebunan bunga tulip di negeri kincir angin (Foto : suneducationgroup.com)

Hal yang unik lainnya dari negeri kincir angin adalah masyarakat nya mampu memanfaatkan dan menggunakan lahan sebaik mungkin, oleh sebab itu negeri ini mampu memenuhi kebutuhan pangan rakyat nya. Banyak transportasi 


Gambar. 2       Tata letak pemukiman dan transportasi masyarakat Belanda (Foto :                                             informasipendidikan.com)

umum Belanda menggunakan jalur air, umumnya jalur darat hanya digunakan untuk pejalan kaki dan pesepeda yang tidak membutuhkan lahan luas. Hal ini membuat masyarakat Belanda dapat memanfaatkan tanah kecil mereka untuk hal yang lebih penting. Pemukiman penduduk di Belanda  juga memiliki keunikan dimana jarak antar hunian sangat dekat, bahkan ada hunian yang saling berdempetan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan di negeri mereka. Meskipun tata pemukiman dan sarana transportasi Negara Belanda sangatlah berbeda, hal ini tidak mengurangi nilai kerapian tata wilayah nya, bahkan keunikan sistem tata wilayah nya mampu menciptakan suasana dan tatanan yang jauh lebih indah, tak heran bahwa banyak objek wisata di Negeri Belanda yang tidak terlepas dari keunikan tata wilayah nya.
Diantara begitu banyak inovasi yang diciptakan oleh masyarakat Belanda untuk memperluas tanah mereka, ada satu karya yang paling muthakir yaitu bendungan The Ooster Dam (The Oosterschelde Stormvloedkering), memiliki panjang hampir mencapai 11 kilometer, bendungan ini membentengi seluruh daratan Zeeland yang langsung berhadapan dengan bagian laut utara [5]. Tanggul ini sungguh luar biasa, begitu rumit nya konstruksi yang dibutuhkan sehingga ia disebut sebagai bendungan dengan rancang bangun paling kompleks yang pernah dibuat manusia. The economics pun menjulukinya sebaga “Miracle of the Netherlands”.














Gambar. 3 Bendungan Ooster dengan rancang bangun yang sangat kompleks (Foto : http://www.panoramio.com)

Secara rinci panjang tanggulnya hampir mencapai 11 kilometer, memiliki 64 dermaga dan setiap dermaga berukuran seperti gereja katerdal yang beratnya setara dengan 180 ribu mobil, serta terdapat 3.968 pintu air [6] . sebuah kemajuan teknologi yang mungkin tidak bisa dimiliki oleh Negara maju lainnya. Hal ini menjadi kekaguman tersendiri bagi saya untuk negeri Belanda, sungguh menjadi sebuah kehormatan besar bagi siapapun untuk melihat bendungan ini secara langsung.

Daftar Pustaka
[1]        http://www.searchofficespace.com/blog/where-is-the-happiest-place-on-earth/. Diakses pada tanggal 23 April 2015 Pukul 12:44 AM
[2]        "Milieurekeningen 2008" [Data Lingkungan Tahun 2008] (dalam bahasa Belanda). Biro Pusat Statistik Belanda. Diakses pada tanggal 23 April 2015 Pukul 12:44 AM
[3],[4]  http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda. Diakses pada tanggal 23 April 2015 Pukul 12:44 AM
[5]        http:// nasional. kompas. com/read/2008/11/29/10323720/ belanda. pun.membendung.laut.  Diakses pada tanggal 23 April Pukul 1:06 AM 

 [6]       https://ayahaan.wordpress.com/2010/04/19/laut-dibendung-tanggul-dibangun/. Diakses pada tanggal 23 April 2015 Pukul 1:07 AM


EmoticonEmoticon