Jangan Iri, Berbuat Baiklah
Ibn Sammak, penasihat kerajaan, menemui khalifah Harun
Al-Rasyid. Sesaat kemudian, Khalifah Harun kehausan dan memohon diambilkan
segelas air putih. Ibn Sammak bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, andaikan engkau
tidak mendapatkan segelas air, bersediakah engkau menukarnya dengan separuh
kerajaanmu ?”
Khalifah harun menjawab, “saya bersedia!”
Setelah Khalifah Harun minum, kembali Ibn Sammak bertanya, “Amirul
Mukminin, apabila engkau tidak bisa mengeluarkan air itu, maksudku tidak bisa
kencing, apakah engkau mau menukarnya dengan separuh kerajaan mu?”
Khalifah Harun kembali menjawab, “Ya, saya bersedia!”
Saat itu Ibn Sammak bergumam, “Apa enaknya kekuasaan apabila
harganya tidak lebih dari segelas air putih.”
Namun kadang-kadang kita justru merasa iri pada apa yang
dicapai orang lain. Kita ingin seperti dia. Karena tidak tercapai, kita pun
jadi agak aneh: kita mengaharap agar dia mengalami kegagalan dan kecelakaan. Kita
jadi tidak suka kepada orang yang semula kita kagumi, itu semua terjadi karena
hasad yang hasud. Padahal Allah menyataan, Allah
telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah
menurut ukurannya.... (QS. Al-R’ad [13]: 17)
Air mengalir ke lembah-lembah menurut ukurannya. Begitupun dengan
ilmu, kekuasaan dan ketenaran semuanya diberikan Allah sesuai dengan ukuran
kemampuan kita menerimanya. Seperti air hujan, ia turun dengan deras
dipermukaan yang sama; namun ada yang dapat menampungnya ada juga yang hanya
dilewati. Semuanya tergantung wadah. Apabila wadah dalam diri bisa menampung
berkah Allah, kita akan memiliki ilmu, kekuasaan, dan ketenaran yang luar
biasa. Jadi, tak ada alasan untuk iri dengki kepada mereka yang memiliki
kelebihan.
Emerson menyatakan bahwa suatu saat manusia akan mencapai
suatu keyakinan yang menyatakan bahwa sikap iri merupakan tindakan yang bodoh
dan sikap menjiplak orang lain adalah tindakan bunuh diri. Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, niscaya Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu....” (QS. At-Taubah [9]:
105)
Jenderal Eisenhower menyatakan, “Mulai sekarang, kita tidak
usah membuang-buang waktu semenit pun untuk memikirkan orang-orang yang tidak
kita sukai.” Jika kita memang tidak menyukai seseorang, berbuat baik adalah
jalan terbaik; sedang menghindarkan diri adalah jalan minimal.
EmoticonEmoticon