Senin, 27 Juli 2015

Jangan Iri, Berbuat Baiklah

Jangan Iri, Berbuat Baiklah


Ibn Sammak, penasihat kerajaan, menemui khalifah Harun Al-Rasyid. Sesaat kemudian, Khalifah Harun kehausan dan memohon diambilkan segelas air putih. Ibn Sammak bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, andaikan engkau tidak mendapatkan segelas air, bersediakah engkau menukarnya dengan separuh kerajaanmu ?”

Khalifah harun menjawab, “saya bersedia!”

Setelah Khalifah Harun minum, kembali Ibn Sammak bertanya, “Amirul Mukminin, apabila engkau tidak bisa mengeluarkan air itu, maksudku tidak bisa kencing, apakah engkau mau menukarnya dengan separuh kerajaan mu?”

Khalifah Harun kembali menjawab, “Ya, saya bersedia!”

Saat itu Ibn Sammak bergumam, “Apa enaknya kekuasaan apabila harganya tidak lebih dari segelas air putih.”

Namun kadang-kadang kita justru merasa iri pada apa yang dicapai orang lain. Kita ingin seperti dia. Karena tidak tercapai, kita pun jadi agak aneh: kita mengaharap agar dia mengalami kegagalan dan kecelakaan. Kita jadi tidak suka kepada orang yang semula kita kagumi, itu semua terjadi karena hasad yang hasud. Padahal Allah menyataan, Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya.... (QS. Al-R’ad [13]: 17)

Air mengalir ke lembah-lembah menurut ukurannya. Begitupun dengan ilmu, kekuasaan dan ketenaran semuanya diberikan Allah sesuai dengan ukuran kemampuan kita menerimanya. Seperti air hujan, ia turun dengan deras dipermukaan yang sama; namun ada yang dapat menampungnya ada juga yang hanya dilewati. Semuanya tergantung wadah. Apabila wadah dalam diri bisa menampung berkah Allah, kita akan memiliki ilmu, kekuasaan, dan ketenaran yang luar biasa. Jadi, tak ada alasan untuk iri dengki kepada mereka yang memiliki kelebihan.

Emerson menyatakan bahwa suatu saat manusia akan mencapai suatu keyakinan yang menyatakan bahwa sikap iri merupakan tindakan yang bodoh dan sikap menjiplak orang lain adalah tindakan bunuh diri. Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, niscaya Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu....” (QS. At-Taubah [9]: 105)

Jenderal Eisenhower menyatakan, “Mulai sekarang, kita tidak usah membuang-buang waktu semenit pun untuk memikirkan orang-orang yang tidak kita sukai.” Jika kita memang tidak menyukai seseorang, berbuat baik adalah jalan terbaik; sedang menghindarkan diri adalah jalan minimal.




EmoticonEmoticon