Masa Depan Akan Datang
Sesuatu yang telah
ditentukan Allah pasti akan datang, maka janganlah kalian minta untuk
disegerakan. (QS. Al-Nahl [16]: 1)
Ada banyak manusia yang menduga-duga masa depan, seraya
menganggap masa depan penuh sesak dengan segala macam masalah, jatuh miskin,
dan tertimpa banya musibah. Padahal seua itu merupakan strategi yang telah
dikaji secara serius dari “lembaga penipuan setan”, setan menakut-nakuti kalian dengan kemiskinan dan memerintahkan kalian
untuk berbuat dosa, sedang Allah menjanjikan ampunan dan pahala-Nya untuk
kalian. (QS. Al-Baqarah [2]: 268)
Biarkanlah hari esok datang dengan sendirinya kepada kita. Janganlah
kita tanyakan tentang berita-berita nya dan jangan kita tunggu-tunggu
kedatangannya karena kita sendiri memiliki kesibukan dengan urusan hari ini.
Terlalu mencemaskan masa depan membuat pikiran kita menjadi
mandek dan penuh ketakutan. Terlalu memikirkan masalah masa depan menjerumuskan
kita pada keyakinan bahwa hidup ini mau kiamat. Marilah belajar dari Thariq bin
Ziyad, pahlawan islam dispanyol. Dia tak mau menolah kebelakang, diapun tak
mencemaskan apa yang terjadi di masa depan. Dia maju terus kerena itulah yang
menjadi tugasnya.
Mulanya Thariq bermimpi bertemu Rasulullah Muhammad SAW di
kapal dalam perjalanan dari Afrika Utara ke Spanyol. Dia bermimpi melihat
Rasulullah SAW dikelilingi para sahabat. Semuanya berselempang pedang. Di situ
tiba-tiba Nabi bersedia, “Thariq, ayo, maju terus!” Dia melihat seolah mereka
sedang bergerak menuju Andalusia. Setelah itu, Thariq segera terbangun.
Thariq dan 7.000 tentaranya mendarat 18 April 711 (71 H) di
bibir barat daya Benua Eropa itu. Tindakan pertama yaitu, memerintahkan seluruh
kapal dibakar. Lalu naik ke bukit, berpidato. Ini petikan pidatonya,
“sekarang, kita tinggal punya dua pilihan: menang atau mati!
Di belakang kita terbentang lautan sedangkan di depan musuh sedang menghadang. Tidak
ada jalan mundur; semua kapal kita sudah terbakar. Barang siapa lapar, ambilah
makanan dari tangan lawan! Barang siap butuh senjata, rebutlah dari tangan
lawan!”
Luar biasa. Pasukan bergerak ke utara dan menundukan kota
kecil bernama Cartegia tanpa perlawanan berarti. Waktu itu tentara raja Lethric
memang sedang berkonsentrasi di Pamplona menghadapi tentara perancis. Tapi,
begitu mendengar info pasukan muslimin Arab dan Barbar sedang memasuki
wilayahnya, dia kerahkan 40.000 bala tentaranya ke selatan hingga Cordova dan
dia sendiri yang memegang komando nya.
Thariq setelah mengkalkulasi kekuatannya sendiri, akhirnya
menyimpulkan tidak mungkin melawan tenatra Goth. Dia sedang meminta tambahan
personel ke Musa bin Nushair, dan Gubernur Afrika Utara ini mengirimkan 5.000
orang. Kedua pasukan akhirnya berhadapan di lembah Lugo, 19 juli. Dan perang
delapan hari itu dimenangi pasukan Thariq. Rupanya telah terjadi salah
perhitungan di pihak lawan. Dua komandan, sebsert, di sayap kiri, dan Appa di
sayap kanan, lari bersama pasukan mereka. Mereka tadinya mengira orang-orang
arab dan barbar itu masuk Andalusia sekedar mau merampas, lalu balik lagi ke
Afrika. Setelah itu, pasukan Thariq terus bergerak. Sasarannya kini adalah
Toledo, kota kediaman raja Goth.
Nama Thariq kemudian abadi. Nama itu, kita tahu, diletakkan
di bukit yang dia darati di spanyol, juga selat yang dia seberangi: Jabal
Thariq alias Gibraltar.
Belajarlah kepada Thariq tentang hakikat berjalan. Siapapun orangnya,
disadari atau tidak, akan berjalan ke depan. Jadi, dengan melakukan apa yang
sedang dilakukan secara bergembira, kita akan sampai ke masa depan. Seorang seniman
indonesia, Roedjito nama nya, memberikan petuah sakti, “Lakukanlah pekerjaan
anda dengan tekun dan terus menerus meningkatkan kualitas; ke;ak pada saat nya
semua orang akan berdatangan menghargai karyamu!”
Bahkan sebuah hadis pernah menyatakan, “ Bila kamu sedang menanam sebenih kurma, dan
esok akan kiamat; teruslah menanam!”
EmoticonEmoticon