Senin, 27 Juli 2015

Masa Depan Akan Datang

Masa Depan Akan Datang
Sesuatu yang telah ditentukan Allah pasti akan datang, maka janganlah kalian minta untuk disegerakan. (QS. Al-Nahl [16]: 1)


Sesungguhnya hari esok belum tiba. Tiap kenyataan, wujud, bentuk, atau polanya belumlah pasti. Oleh karena itu, mengapa juga kita sibuk memikirkannya, merasa khawatir akan kesusahannya, gelisah dengan kejadiannya, dan memprakirakan bencana yang akan terjadi padanya? Buankah kita belum mengetahui? Bisa jadi ita terhalang untuk menjumpai dan kalaupun menjumpainya, ternyata berubah menjadi hari yang menyenangkan dan menggembirakan. Yang penting esok itu masih ada di alam gaib dan belum lahir ke bumi. Sesungguhnya kita tidak akan dapat meyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di jembatan itu. Siapa tahu barangkali langkah kita terhenti dan tak pernah dapat menemui jembatan ? atau barangkali jembatan itu ambruk sebelum kita menyeberanginya.
Ada banyak manusia yang menduga-duga masa depan, seraya menganggap masa depan penuh sesak dengan segala macam masalah, jatuh miskin, dan tertimpa banya musibah. Padahal seua itu merupakan strategi yang telah dikaji secara serius dari “lembaga penipuan setan”, setan menakut-nakuti kalian dengan kemiskinan dan memerintahkan kalian untuk berbuat dosa, sedang Allah menjanjikan ampunan dan pahala-Nya untuk kalian. (QS. Al-Baqarah [2]: 268)

Biarkanlah hari esok datang dengan sendirinya kepada kita. Janganlah kita tanyakan tentang berita-berita nya dan jangan kita tunggu-tunggu kedatangannya karena kita sendiri memiliki kesibukan dengan urusan hari ini.

Terlalu mencemaskan masa depan membuat pikiran kita menjadi mandek dan penuh ketakutan. Terlalu memikirkan masalah masa depan menjerumuskan kita pada keyakinan bahwa hidup ini mau kiamat. Marilah belajar dari Thariq bin Ziyad, pahlawan islam dispanyol. Dia tak mau menolah kebelakang, diapun tak mencemaskan apa yang terjadi di masa depan. Dia maju terus kerena itulah yang menjadi tugasnya.

Mulanya Thariq bermimpi bertemu Rasulullah Muhammad SAW di kapal dalam perjalanan dari Afrika Utara ke Spanyol. Dia bermimpi melihat Rasulullah SAW dikelilingi para sahabat. Semuanya berselempang pedang. Di situ tiba-tiba Nabi bersedia, “Thariq, ayo, maju terus!” Dia melihat seolah mereka sedang bergerak menuju Andalusia. Setelah itu, Thariq segera terbangun.
Thariq dan 7.000 tentaranya mendarat 18 April 711 (71 H) di bibir barat daya Benua Eropa itu. Tindakan pertama yaitu, memerintahkan seluruh kapal dibakar. Lalu naik ke bukit, berpidato. Ini petikan pidatonya,

“sekarang, kita tinggal punya dua pilihan: menang atau mati! Di belakang kita terbentang lautan sedangkan di depan musuh sedang menghadang. Tidak ada jalan mundur; semua kapal kita sudah terbakar. Barang siapa lapar, ambilah makanan dari tangan lawan! Barang siap butuh senjata, rebutlah dari tangan lawan!”

Luar biasa. Pasukan bergerak ke utara dan menundukan kota kecil bernama Cartegia tanpa perlawanan berarti. Waktu itu tentara raja Lethric memang sedang berkonsentrasi di Pamplona menghadapi tentara perancis. Tapi, begitu mendengar info pasukan muslimin Arab dan Barbar sedang memasuki wilayahnya, dia kerahkan 40.000 bala tentaranya ke selatan hingga Cordova dan dia sendiri yang memegang komando nya.

Thariq setelah mengkalkulasi kekuatannya sendiri, akhirnya menyimpulkan tidak mungkin melawan tenatra Goth. Dia sedang meminta tambahan personel ke Musa bin Nushair, dan Gubernur Afrika Utara ini mengirimkan 5.000 orang. Kedua pasukan akhirnya berhadapan di lembah Lugo, 19 juli. Dan perang delapan hari itu dimenangi pasukan Thariq. Rupanya telah terjadi salah perhitungan di pihak lawan. Dua komandan, sebsert, di sayap kiri, dan Appa di sayap kanan, lari bersama pasukan mereka. Mereka tadinya mengira orang-orang arab dan barbar itu masuk Andalusia sekedar mau merampas, lalu balik lagi ke Afrika. Setelah itu, pasukan Thariq terus bergerak. Sasarannya kini adalah Toledo, kota kediaman raja Goth.

Nama Thariq kemudian abadi. Nama itu, kita tahu, diletakkan di bukit yang dia darati di spanyol, juga selat yang dia seberangi: Jabal Thariq alias Gibraltar.

Belajarlah kepada Thariq tentang hakikat berjalan. Siapapun orangnya, disadari atau tidak, akan berjalan ke depan. Jadi, dengan melakukan apa yang sedang dilakukan secara bergembira, kita akan sampai ke masa depan. Seorang seniman indonesia, Roedjito nama nya, memberikan petuah sakti, “Lakukanlah pekerjaan anda dengan tekun dan terus menerus meningkatkan kualitas; ke;ak pada saat nya semua orang akan berdatangan menghargai karyamu!”


Bahkan sebuah hadis pernah menyatakan, “ Bila kamu sedang menanam sebenih kurma, dan esok akan kiamat; teruslah menanam!”


EmoticonEmoticon